Materi PAI, Senin, 28 September 2020
" Meneladani Perjuangan Dakwah Rosulullah SAW di Mekah"
saksikan dan simak video berikut ini
Materi
Ajaran Rasulullah saat Dakwah di Mekah
Mula-mula Rasulullah
mendakwahkan Islam secara sembunyi-sembunyi kepada sanak keluarganya. Sedikit
demi sedikit jangkauan dakwahnya diperluas hingga ke kerabat dan tetangganya.
Kemudian setelah turun perintah Allah maka Rasulullah mendakwahkan Islam kepada
masyarakat Makkah secara luas dan terang-terangan. Banyak penduduk Makkah yang menentang dan
memusuhi dakwah Rasulullah pada masa-masa awal. Ada banyak alasan dan motif
yang mendasari mengapa mereka tidak mau menerima Islam. Mulai dari masalah
teologi, kedudukan sosial, pengaruh hingga masalah ekonomi. Mereka khawatir
jika masuk Islam maka apa yang mereka miliki itu akan lenyap. Mereka juga
menunjukkan permusuhan yang nyata pada masa-masa awal Islam. Berbagai macam
cara mereka tempuh untuk menghentikan dakwah Islam yang dibawa Rasulullah.
Mulai dari penyiksaan, ancaman pembunuhan, hingga tawaran harta benda. Semua
upaya telah dilakukan kafir Makkah, namun tidak berhasil. Rasulullah tetap saja
mendakwahkan Islam di Makkah hingga 13 tahun lamanya, meski nyawanya dan nyawa
umatnya menjadi taruhannya.
Lantas, apa saja yang
didakwahkan Rasulullah selama 13 tahun di Makkah? Merujuk buku Membaca Sirah
Nabi Muhammad saw. dalam Sorotan Al-Qur’an dan Hadis-hadis Shahih (M Quraish
Shihab, 2018), Rasulullah menekankan pada sisi kepercayaan selama berdakwah di
Makkah. Ada dua sisi kepercayaan yang menjadi titik berat Rasulullah
Pertama, kepercayaan tentang keesaan
Allah. Pada saat itu, masyarakat Arab dijangkiti ‘penyakit syirik.’ Mereka
tidak lagi menyembah Allah Yang Satu sebagaimana yang diajarkan nabi dan rasul
terdahul, akan tetapi mereka menyembah banyak berhala. Jadi mereka menyembah
apa yang mereka buat sendiri. Memang ada orang yang menyembah Allah Yang Satu
(hanif), namun jumlahnya tidak banyak dan mereka ‘tidak memiliki kekuatan’.
Oleh sebab itu, Rasulullah menyerukan kepada masyarakat Makkah untuk kembali ke
ajaran tauhid. Menyembah hanya satu Tuhan, Allah. Salah satu strategi
Rasulullah ketika menyerukan tauhid kepada masyarakat Makkah adalah dengan
mengajak mereka untuk memperhatikan alam raya dan keteraturannya. Merujuk pada
QS. Al-Anbiya’ ayat 22, Rasulullah menjelaskan kepada mereka bahwa kalau
seandainya di dunia dan langit ada tuhan-tuhan selain Allah, maka keduanya
tentu hancur berantakan. Sementara untuk mengajak mereka meninggalkan
sesembahannya, Rasulullah mengingatkan bahwa berhala yang mereka sembah tidak
memiliki kekuatan apapun. “Hai manusia, telah dibuatkan perumpamaan, maka
dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain
Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka
bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka,
tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang
menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah.” (QS. Al-Hajj:
Kedua, kepercayaan hari akhirat. Selama di Makkah, materi lain yang
ditekankan Rasulullah adalah soal hari kiamat, kebangkitan manusia setelah
kematian, dan hisab (pertanggungjawaban amal selama hidup di dunia). Di dalam
dakwahnya, Rasulullah menyebutkan beberapa ayat Al-Qur’an yang berkenaan dengan
kebangkitan setelah kematian dan hari kiamat. Namun kafir Makkah tetap tidak
mau percaya. Mereka malah menuntut Nabi Muhammad saw. agar menghidupkan kembali
nenek-moyang mereka yang sudah meninggal. Mereka juga menuntut untuk diberi
tahu tentang kedatangan hari kiamat. Mereka mengacuhkan bukti-bukti yang
dipaparkan di dalam Al-Qur’an. Diantara orang yang tidak percaya akan hari
kebangkitan adalah Ubay bin Khalaf dan al-Ash bin Wail. Mereka berkeyakinan
bahwa kebangkitan setelah kematian adalah sesuatu yang tidak logis dan
menganggap hal itu khayalan belaka. Bagi mereka, kehidupan hanya ada di dunia
ini saja.
Di samping dua hal di atas, ajakan untuk berbudi pekerti luhur dan
membantu yang lemah juga menjadi materi yang ditekankan Rasulullah selama
berdakwah di Makkah. Itulah materi ajaran yang menjadi inti dari dakwah
Rasulullah di Makkah. Penolakan dan penentangan tidak membuat Rasulullah mundur
dan berhenti untuk mendakwahkan Islam bagi masyarakat Makkah.
Setelah kalian menyimak video diatas kemudian membaca materi, maka buat suatu opini atau pendapat anda tentang perjalanan dakwah Rosulullah saw d Mekah melalui voice note lewat WA ibu, terimakasih.
**********************Selamat Bekerja********************
Komentar
Posting Komentar